Minggu, 24 Februari 2013

Lebih dari Pahlawan

Pernah kah terpintas dipikiran kalian tentang sesosok Ayah?
Bagi gue, ayah itu lebih dari pahlawan. Gue ga bisa mendeskripsikan sosok ayah dengan tulisan, karena tidak akan pernah habis kata-kata untuk beliau.
Kalian yang masih punya ayah, seharusnya bisa bersyukur. Setiap pagi, ada yang nganterin sekolah. Ada yang jemput. Ada yang nganterin les. Ada yang nemenin nonton bola bareng. Sangat beruntung deh yang masih punya ayah. Gue punya ayah yang luar biasa kerja keras. Beliau keras. Galak sih. Tapi pengetahuannya luas. Bokap gue wiraswasta furniture. Gue masih punya kartu namanya, dan FYI aja, di kartu namanya, yang dicantumin namanya tuh nama gue, bukan abang gue :D yap, nama furniture bokap gue; Lestari Furniture. Hahaha betapa bahagianya gue dulu saat pertama kali tau kalo bokap lebih memilih nama gue dibanding nama abang gue hehe. Bokap gue hobi nonton acara olahraga. Dan gue hobi nonton bola, jadi setiap ada bola, apalagi itu Chelsea, gue pasti ditemenin bokap. Kebiasaan bokap yang paling bikin gue sebel adalah selalu membela musuh chelsea. Contoh; kalo ada big match Chelsea vs MU, bokap gue jagoin MU. Kalo Chelsea vs City, bokap gue jagoin City. Yah, bokap, memang menyebalkan. Tapi seru aja, kalo misalnya jagoan bokap kalah, gue yang tertawa lebar, tapi kalo jagoan gue kalah, bokap gue sangat bahagia. Itu beneran menyebalkan. Semenjak itu gue jadi agak sebel kalo nonton bola bareng bokap, jagoan gue udah diledekin mulu. Tapi sekarang.....gue jadi kangen nonton bola bareng beliau. Kangen banget. Sekarang, gue nonton bola sendiri, nyokap lebih memilih nonton sinteron, dan abang gue lebih suka nonton film action. Kadang gue kesepian. Tapi kadang kalo lagi nonton bola, sering merasa ada bokap yang lagi nemenin, hehe. Iya, bokap gue udah ga ada. Beliau sakit. Kemudian ninggalin gue gitu aja. Padahal waktu itu di Rumah Sakit, beliau janji kalo udah sembuh, bakalan nonton bola bareng gue lagi. Tapi nyatanya, bokap pergi. Sampai sekarang, gue masih ga percaya. Kenapa bisa secepat ini.........
Gue ga mau terlarut dalam kesedihan, gue selalu bisa senyum disaat lagi kangen bokap. Tapi, setiap pagi di sekolah, kalo liat banyak temen-temen gue yang dianterin sama ayahnya, sumpah....gue ngiri abis! Gue juga mau seperti yang lain, dianter-jemput bokap.
Gue sadar, semuanya udah ga mungkin. Iya, bokap ga akan pernah bisa kembali. Walaupun gue nangis sampai jakarta banjir sekalipun juga, bokap-ga-akan-bisa-hidup-lagi. Gue inget, dulu bokap beliin gue boneka dora. Waktu itu gue seneng bukan main hahaha :D
Dan sekarang, gue cuma bisa mengenang beliau melalui doa. Sepucuk doa yang tulus dari hati. Doa gue buat bokap, ga akan pernah putus.
Bokap meninggal waktu gue mau ujian nasional SMP. Tepatnya tanggal 5 Januari 2012. Jadi, bokap ga pernah liat, gimana anaknya ini udah duduk dibangku SMA, pakai baju putih abu-abu dan sepatu hitam dengan topi dan dasi yang lengkap. Ah seandainya beliau masih sempat melihatnya....................
Tapi, gue masih punya nyokap kok, yang masih harus gue bahagiain;)

Mungkin, Allah punya rencana lain mengapa bokap pergi secepat ini. Ya, meskipun gue pernah merasa ini ga adil. Kenapa gue jadi anak yatim, yang sering dipandang sebelah mata. Tapi, gue tahu, ini hanya sebuah batu loncatan agar gue dan keluarga gue bisa lebih kokoh dari sebelumnya.

"Sekali lagi, bagi yang masih punya orangtua lengkap, jangan membuat mereka sedih, perbaiki prestasi kamu dan buatlah mereka menangis bangga karena prestasimu, bukan menangis sedih karena sikapmu yang sering mebentak mereka. Ingat, mereka hanya hidup sekali, buat mereka bahagia, atau melihat mereka mati dengan kekecewaan karena sikapmu."

Jumat, 22 Februari 2013

Instan

Akhir-akhir ini gue lagi kepikiran tentang pertanyaan ini; "Segala Sesuatu yang dimulai dengan Instan, akan Berakhir dengan Instan juga". Y or N? Pertamanya sih gue beranggapan bahwa itu memang true. Tapi setelah gue sharing ke temen-temen, mereka beranggapan kalau itu salah. Mereka bilang; ga selamanya yang instan akan berakhir dengan instan. Gue pikir-pikir lagi, iya juga sih. Nah lho, gue jadi labil. Dan pada akhirnya, gue menyimpulkan bahawa; "Segala Sesuatu yang dimulai dengan cara Instan, Tidak Akan Berakhir dengan Instan juga Apabila dilakukan dengan Tulus". Maksud gue disini bukan hanya tentang cinta ya, catat! Bisa juga untuk persahabatan, misalnya. Btw, soal ketulusan, gue mau sharing tentang apa itu arti ketulusan bagi gue. Ketulusan itu seperti kapas; putih, tetapi gampang rapuh. Ketulusan itu tidak bersumber dari suara, tetapi dari hati. Tidak bersumber hanya dari omongan, tetapi dilakukan. Don't Talk! Act it!
Gue pernah baca di twitter, kira-kira begini; "jangan sedih jika kamu salah mencintai seseorang, itu membuat kamu akan mendapatkan orang yang lebih tepat". Nah, gue agak aneh dengarnya. Kenapa aneh? Nih ya, menurut gue, kalau kita sudah memutuskan mencintai seseorang, lalu pada akhirnya bilang "gue udah salah cinta sama dia, gue nyesel cinta sama dia, etc." LO MUNAFIK. Kenapa munafik? Karena cinta memang datang dengan sendirinya tanpa diduga-duga, jadi buat apa berpikiran seperti tadi? Kalau memang salah sudah mencintai seseorang, itu sebagai intropeksi diri supaya kedepannya kita bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam mengambil keputusan.
Gue pernah ngerasain gimana cuma bisa bilang huft dalam hati, saat yang diperjuangkan malah mengabaikan. Itu terjadi saat gue masih SMP. Cuma bisa melihat orang yang diperjuangkan bahagia dengan pilihannya. Cuma bisa sok tegar saat dia cerita tentang orang yang dipilihnya saat itu. Dan pada akhirnya, kita-hanya-jadi-sahabat. Yap. Sahabat. Not bad. Pada akhirnya lagi, gue sayang dia, sebagai keluarga gue. Iya, gue sudah menganggap dia sebagai keluarga gue sendiri. Dia care, gue juga. Kita memang ditakdirkan untuk jadi lebih dari sahabat, iya keluarga.

Gue lupa mau ceritain tentang diri gue sebelumnya wkwkwk.
Okay, nama gue; Utari Dwi Lestari. Nama facebook gue; Utarii Ssi Numbness (itu ALAY maksimal dan sayangnya, udah ga bisa diganti -_- )
Hobi gue banyak. Apapun yang menyenangkan, itu gue suka. Gue suka ngeliat ikan lagi berenang, tapi gue benci makan ikan. Seafood juga termasuk. Jeruk dan Madu please jangan dibahas. Sekarang gue duduk di kelas X di SMAN 111 Jakarta Utara (bukan Utari, ingat!). Kalau kalian kenal gue, pasti kalian tau gue ngefans banget sama apa. Yeaaaaahhh of courseeeee, CHELSEA FC. Gue <3 banget sama itu. Gue suka warna biru, karena Chelsea.
Gue orangnya moody. Kalau gue lagi unmood, gue saranin, jangan ada yang deketin. Fyi ajaaaa, gue kalau sudah sayang sama orang, pudarnya lama. Tapi kalau sudah benar pudar, mengembalikan rasa itu butuh waktu lebih lama. Bukan curhat, cuma for your information :p
Gue orangnya ceria sih sebenarnya, cuma sekarang ini lagi suka diam. Ga tau kenapa *pret*
Gue susah pelit sama orang, gue susah marah sama orang dalam jangka waktu lama. Gue ga suka dicuekin, padahal gue sukanya nyuekin orang. Gue orangnya penasaran. Dan gue ga suka sama pembohong, fake. Gue ga suka sama orang yang sok ga peduli, padahal care. Gue ga pernah nangis, sekalinya gue nangis, Jakarta kebanjiran .__.v
Okay, gue bingung mau ngetik apalagi. Whatever i type, i'm utari #ganyambung

Quote's Utari:
"Jangan bikin orang sayang sama kamu, jika pada akhirnya kamu tinggalkan dia begitu saja"